Share

Apa itu Domain? Pengertian dan Contoh [Terbaru]

Picture of Ridandi Bintang
Ridandi Bintang
Blog » Website Development » Dasar Website » Apa itu Domain? Pengertian dan Contoh [Terbaru]
apa itu domain

Bagi Anda yang sering menjelajah dunia maya, pasti tak asing lagi dengan istilah domain. Lalu, apa itu pengertian domain sebenarnya? 

Singkatnya, domain adalah alamat website yang berakhiran .com, .co.id, .net, dan sebagainya. Untuk penjelasan lengkap domain, kami akan membahasnya dengan mendalam di artikel ini. Anda akan belajar mulai dari fungsi domain, jenis domain, hingga cara mendaftar domain.

Maka dari itu, yuk simak artikel ini sampai selesai!

Pengertian Domain

Domain atau disebut juga dengan nama domain adalah alamat website yang Anda tuliskan pada kolom URL browser, sehingga Anda akan diarahkan ke website tujuan. Bila diibaratkan, website Anda adalah rumah dan domain adalah alamat rumahnya. Misalnya, www.niagaweb.co.id atau www.google.com. 

Nah, bila Anda perhatikan, domain mempunyai dua elemen yang berbeda. Contohnya, niagaweb.co.id yang memuat nama Niagaweb sebagai website, lalu .co.id merupakan ekstensi domain.

Untuk mendapatkan nama website beserta ekstensinya tersebut, pemilik website harus mendaftarkannya pada organisasi Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN). Lalu, mereka akan menentukan ekstensi domain apa yang bisa digunakan sesuai nama yang Anda daftarkan.

Bila kombinasi nama dan ekstensi ternyata sudah dipakai, maka pendaftaran Anda akan gagal karena nama domain itu unik. Artinya, dua nama domain yang sama tak bisa eksis bersamaan. Jadi, Anda harus mengganti nama website atau ekstensi tersebut agar pendaftaran sukses.

Fungsi Domain

Fungsi domain utamanya adalah selayaknya jalan pintas untuk mempermudah Anda mengakses website. Sebab, tanpa adanya domain, alamat website akan berupa deretan angka IP. Sebagai contoh, tanpa domain, alamat website Google adalah 172.217.168.206. 

Bayangkan kalau Anda harus menghafalkan berbagai kombinasi angka dari setiap website yang akan dikunjungi. Ribet! Maka dari itu, domain ini diciptakan untuk mengatasi masalah tersebut.

Jenis-Jenis dan Tipe Domain

Ternyata, ada beberapa jenis domain dan tipe domain di luar sana. Apa saja?

1. TLD atau Top Level Domain

Bisa Anda lihat pada namanya, jenis domain yang satu ini merupakan domain yang berada dalam level teratas pada sistem di internet. TLD yang bisa Anda gunakan berjumlah ribuan, tetapi yang terpopuler adalah .net, .com, .org dan .edu.

Mayoritas pemilik website memilih menggunakan TLD karena sudah familiar di jagat maya, sehingga mudah diingat oleh siapapun. Jadi, mengurangi kemungkinan pengunjung salah ketik atau lupa.

Nah, daftar TLD ini dikelola oleh sebuah organisasi bernama IANA (Internet Assigned Numbers Authority). Di dalam daftar tersebut terdapat pula gTLD dan ccTLD yang akan kami bahas di bawah ini.

ccTLD atau country code Top Level Domain

Domain ccTLD hanya memakai dua huruf saja yang berdasarkan pada kode negara Internasional. Misalnya, .id untuk Indonesia, .us yang akan digunakan untuk United States dan .jp untuk negara Jepang. Maka dari itu, ccTLD umumnya dipakai oleh situs yang khusus ditujukan untuk pengunjung di negara tersebut.

Hal tersebut membuat orang yang ingin mendaftar ccTLD harus membutuhkan verifikasi identitas, sehingga aktivasinya memerlukan waktu. Namun, kelebihannya domain ccTLD sangat jarang digunakan untuk penipuan identitas pemilik website sudah diketahui.

gTLD atau generic Top Level Domain

gTLD merupakan domain yang tidak membutuhkan penggunaan kode sebuah negara. Misalnya, .com, .net, .org, dan sebagainya. Alhasil, siapapun di dunia ini bisa menggunakannya dan tak terbatas oleh wilayah tertentu.

Uniknya, gTLD ini mempunyai penggunaan yang tertentu tergantung ekstensinya. Misalnya, .edu yang digunakan untuk website dalam dunia pendidikan, .gov untuk keperluan pemerintah, atau .org untuk suatu organisasi. Jadi, Anda bisa menyesuaikannya sesuai kebutuhan website Anda.

Premium TLD

Premium TLD merupakan jenis TLD yang tergolong baru seperti .travel, .doctor, .host, .site, dan semacamnya. Jenis domain ini biasanya digunakan sesuai dengan niche atau isi website tersebut.

Misalnya, .travel yang digunakan oleh website yang membahas traveling, .doctor yang membahas kesehatan atau seputar dokter, dan sebagainya. Alhasil, jenis domain ini cenderung lebih mahal dibanding jenis lainnya.

2. Second Level Domain

Seperti namanya, jenis domain ini merupakan ekstensi kedua yang berada tepat setelah TLD utama. Misalnya, co.id yang digunakan oleh beberapa website atau perusahaan di Indonesia seperti niagaweb.co.id. Atau .gov.uk yang digunakan instansi pemerintah di Inggris.

3. Subdomain

Subdomain atau disebut juga dengan Third Level Domain merupakan ekstensi yang letaknya di depan nama website Anda. Misalnya, support.google.com atau developers.facebook.com.

Biasanya, subdomain diciptakan untuk mengarahkan pengunjung ke direktori tertentu di website. Efeknya, pengunjung akan lebih mudah menemukan informasi yang mereka butuhkan. Contohnya, support.google.com yang berisi bantuan atas masalah-masalah umum yang dialami oleh pengguna layanan Google.

4. Domain Gratis

Jenis domain yang terakhir adalah domain gratis. Domain ini biasanya Anda dapatkan secara cuma-cuma bila menggunakan website builder seperti WordPress.com, Weebly, dan sebagainya.

Nah, karena sifatnya yang gratis, maka nama website builder tersebut juga akan ditampilkan pada alamat website Anda. Misalnya, namawebsite.wordpress.com atau namawebsite.squarespace.com. Alhasil, domain gratis ini kurang cocok digunakan bagi bisnis karena branding Anda akan kurang kuat.

Cara Daftar Domain

Ada lima tahap yang harus Anda lakukan untuk mendaftar domain. Berikut penjelasannya:

1.Pilih Provider 

Langkah pertama, Anda harus mencari provider atau perusahaan yang menyediakan jasa layanan untuk pendaftaran domain.

Di sini, Anda tak harus mendaftar domain ke provider dalam negeri, kok. Melainkan, Anda juga bisa memilih provider dari luar negeri. Perbedaannya hanya terletak dari segi pembayarannya saja. 

Pada provider luar negeri, biasanya hanya akan menerima pembayaran dengan menggunakan PayPal dan juga kartu kredit.Sedangkan yang ada dalam negeri menerima banyak jenis pembayaran. Mulai dari menggunakan transfer bank, dompet elektronik, Indomaret, dan sebagainya. Jadi, tinggal Anda sesuaikan saja.

2. Cek Domain

Bila Anda sudah menemukan provider yang tepat, langkah selanjutnya adalah mengecek apakah nama domain yang Anda inginkan memang tersedia. Terutama, bila Anda menggunakan domain yang populer seperti .com.

Cara mengeceknya Anda bisa melakukannya pada website provider domain tersebut. Sebab, biasanya sudah disediakan juga kolom untuk mengecek ketersediaan berbagai ekstensi domain.  Nah, bila nama domain Anda sudah dipakai, maka Anda harus menggantinya.

Anda kebingungan menemukan nama domain pengganti yang bagus? Tak perlu khawatir, kami punya tipsnya:

  • Buat nama domain sependek mungkin agar pengunjung mudah mengingatnya dan tak kesulitan saat mengetiknya di browser.
  • Hindari memakai merek maupun nama bisnis yang sudah dikenal oleh banyak orang. Sebab, Anda berisiko terkena permasalahan hukum nantinya. 
  • Buat nama domain unik yang juga bisa menjadi sebuah brand Anda. Jadi, bila Anda mempunyai bisnis, gunakan saja nama bisnis Anda tersebut.
  • Usahakan nama domain Anda sesuai dengan isi website. Sehingga orang akan langsung paham dengan apa yang kamu tawarkan hanya dari namanya saja. 

3. Tentukan Nameserver dan ID Protection

Pada beberapa provider, ketika Anda sudah mendapatkan nama domain yang cocok dan memang tersedia, biasanya Anda akan berada dalam halaman yang berisi opsi nameserver dan ID protection. 

Nameserver merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk memberikan petunjuk lokasi DNS server. Lalu, DNS server tersebut akan menunjukkan di mana lokasi IP address server. 

Biasanya, nameserver tersebut akan dibiarkan begitu saja yang otomatis mengikuti nameserver provider Anda. Jadi, Anda tidak usah repot-repot merubah nameserver saat melakukan pemesanan.

Sedangkan ID protection merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk melindungi berbagai informasi dari pemilik domain tersebut. Mulai dari nama lengkap Anda, alamat tempat tinggal, email, nomor telepon, dan sebagainya.

Jadi, bila Anda ingin privasi lebih aman dan terhindar dari spam, maka ID protection ini bisa Anda gunakan. Harganya sendiri bervariasi tergantung provider domain yang Anda pilih. Sebagai contoh, Niagahoster menyediakan ID protection bernama proteksi WHOIS dengan harga 45 ribu rupiah per tahun.

4. Isi Data Diri Anda

Langkah berikutnya adalah Anda akan diminta untuk melakukan pengisian data diri. Data ini akan dipakai untuk menjadi informasi kontak terkait kepemilikan domain. Jadi, pastikan Anda mengisinya dengan benar. 

Oh ya, bila Anda membeli sebuah domain yang akan dipakai oleh perusahaan, usahakan menggunakan email dan nomor telepon perusahaan, ya. Supaya kedepannya nanti bila ada suatu masalah akan lebih mudah untuk diurus.

5. Konfirmasi Pembayaran Anda

Terakhir, Anda harus melakukan konfirmasi pembayaran domain. Anda dapat melakukan konfirmasi pembayaran dengan mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan oleh provider tersebut. Misalnya, meng-upload bukti transfer, mengisi form konfirmasi pembayaran, dan sebagainya.

Setelah konfirmasi, Anda hanya tinggal menunggu provider mengaktifkan domain Anda. Biasanya, mengaktifkan domain membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam. Jadi, Anda tak perlu menunggu lama sebelum bisa menggunakannya.

Siap Mendaftar Nama Domain Anda Sendiri?

Setelah membaca artikel ini pastinya Anda sudah mengetahui lebih jelas tentang domain. Mulai dari pengertian domain, fungsi domain, jenis-jenis domain, hingga cara daftar domain. Banyak juga ya yang Anda pelajari di artikel ini? Maka dari itu, berikut sedikit rangkuman untuk membantu menyegarkan ingatan Anda:

  • Domain adalah alamat website Anda yang terdiri dari nama dan ekstensi. Misalnya, niagaweb dan co.id.
  • Fungsi domain adalah mempermudah Anda mengakses website karena Anda tak perlu mengetikkan alamat IP website tersebut.
  • Ada empat jenis domain, yaitu Top Level Domain, Second Level Domain, Subdomain, dan Domain Gratis.
  • Top Level Domain dibedakan lagi menjadi tiga jenis, yakni country code Top Level Domain, generic Top Level Domain, dan Premium Top Level Domain.
  • Cara mendaftar domain juga tak terlalu sulit karena Anda hanya tinggal mengikuti langkah-langkah yang disediakan provider.

Bagaimana? Anda sudah siap mendaftarkan domain dengan nama Anda sendiri? Atau Anda ingin sekalian membuat website dan domain?

Nah, tak perlu khawatir! Sebab, Niagaweb menyediakan jasa membuat website gratis domain, lho!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *