Share

Apa itu Sitemap? Ini Pengertian, Contoh & Cara Membuatnya

Picture of Harys Imanulloh
Harys Imanulloh
Blog » Website Development » Optimasi Website » Apa itu Sitemap? Ini Pengertian, Contoh & Cara Membuatnya

Kini membuat website memang kian mudah, terutama dengan adanya platform seperti WordPress. Namun, di satu waktu, Anda tetap harus berurusan dengan pengaturan teknis. Salah satunya, saat harus membuat sitemap.

Apa itu sitemap? Secara asal kata, sitemap adalah peta website. Anggap saja seperti Anda membuat daftar halaman penting di website beserta link untuk akses ke halaman itu.

Langkah teknis ini tidak bisa Anda abaikan. Sebab, sangat terkait dengan upaya SEO. Tidak mau kan hanya karena sitemap website, blog atau website toko online Anda jadi tidak pernah muncul di halaman pencarian Google?

Nah, di artikel ini, kami akan ajak Anda tahu lebih banyak tentang sitemap XML, berbagai fungsinya, dan cara memasukkan sitemap ke webmaster. Tenang, panduan ini ramah pemula kok. Yuk, lanjut!

Apa Itu Sitemap?

Sitemap adalah peta dari sebuah website. Sesuai dengan namanya, sitemap dibuat untuk membantu pengunjung dan mesin pencari menemukan lokasi konten di sebuah website dan cara untuk mengaksesnya dengan mudah.

Itu artinya, tugas sitemap adalah memberikan petunjuk kepada pengunjung saat mencari informasi di website. Selain itu, sitemap akan membantu mesin pencari untuk memahami struktur website.

Apa dampaknya? Kalau mesin pencari tahu bagaimana website dibuat dan ditata, mereka jadi bisa menampilkan halaman website dengan lebih tepat di hasil pencarian.

Kalau mau lebih teknis, ada dua jenis sitemap: sitemap XML dan HTML.

Sitemap XML dibuat khusus untuk mesin pencari. Di dalamnya terdapat file yang disiapkan oleh pemilik website untuk memberikan informasi tentang halaman-halaman di website tersebut.

XML sitemap sendiri ada yang sifatnya umum buat semua jenis website. Bagi pemula, jenis ini yang disarankan. Tapi, ada juga apa itu sitemap yang khusus untuk posting blog, video, dan gambar.

Sementara itu, sitemap HTML ditujukan untuk manusia. Bentuknya seperti halaman website biasa. Bedanya, informasi utamanya adalah semua halaman di website tersebut yang seringkali termasuk tautan yang bisa langsung diklik.

Jadi, Anda bisa langsung menuju ke halaman website tertentu yang diinginkan. Hal ini penting untuk membangun pengalaman browsing yang baik untuk pengunjung website.

Apa Fungsi Sitemap bagi Website?

Beberapa fungsi sitemap adalah sebagai berikut:

1. Menentukan Navigasi Website yang Baik

Fungsi sitemap adalah membantu meningkatkan kemudahan navigasi website. Dengan sitemap, semua halaman website dapat diatur dengan jelas dalam sebuah kerangka atau chart. Pembagiannya dapat berdasarkan kategori topik atau halaman yang sering dikunjungi.

Dengan fungsi sitemap ini, pengunjung dapat dengan cepat memahami tata letak konten di website dan menemukan halaman yang mereka minati tanpa perlu mencari secara manual atau menggunakan fitur pencarian di dalam website.

2. Membantu Menunjukkan Prioritas Konten

Fungsi sitemap adalah juga membantu menentukan prioritas konten di website dengan menunjukkan struktur hierarki halaman-halaman website Anda. Dengan memahami struktur ini, Anda dapat melakukan perubahan ke depan sesuai dengan gambaran besar dari hierarki sitemap website Anda ini.

Prioritas konten ini juga membantu mesin pencari untuk mengunjungi halaman utama website terlebih dahulu sebelum ke sub halaman di dalamnya. Mesin pencari memiliki keterbatasan dalam mengakses semua halaman website di dunia, sehingga penting untuk membantu mereka mengetahui halaman website yang paling penting dari website Anda.

3. Mendongkrak Pengalaman Pengguna

Pasti Anda ingin mendapatkan informasi dari sebuah website dengan cepat, bukan? Pengunjung Anda juga menginginkannya. Fungsi sitemap adalah membantu meningkatkan pengalaman pengguna dengan lebih baik.

Sitemap adalah alat yang membantu menyediakan gambaran jelas dan lengkap tentang konten website Anda.

Ketika pengunjung dapat melihat struktur lengkap dari sebuah website, mereka dapat memahami bagaimana website tersebut dikelola. Itulah salah satu alasan mengapa sitemap adalah hal wajib bagi website yang kompleks seperti toko online, website berita, atau blog.

4. Meningkatkan Kemungkinan Terindex Google

Fungsi sitemap, terutama XML sitemap, adalah membantu robot mesin pencari untuk menjelajahi website dengan baik. Dengan adanya sitemap XML, setiap halaman yang ditujukan bagi pengunjung umum dapat diindeks sehingga membantu meningkatkan strategi SEO.

Sitemap berperan sebagai direktori yang mencantumkan semua halaman yang dapat diakses di website dan membantu mesin pencari untuk menentukan halaman mana yang tidak perlu dikunjungi. Pentingnya halaman terindeks oleh mesin pencari karena setelah proses indeks, mesin pencari akan melanjutkan dengan proses perangkingan.

Dengan demikian, jika halaman website tidak terindeks, kemungkinan besar tidak akan muncul di ranking utama Google atau SERP.

5. Membantu Mesin Pencari Punya Informasi Metadata Website

Metadata adalah data detail dari sebuah data. Dalam website, konteksnya adalah konten yang ada di dalamnya. Metadata bisa mencakup detail seperti kapan setiap halaman terakhir diperbarui, seberapa sering kontennya berubah, dan lainnya.

Fungsi sitemap adalah menyediakan metadata bersama dengan daftar URL website. Artinya, sitemap tidak hanya memberitahu mesin pencari tentang halaman apa saja yang ada di website Anda. Akan tetapi juga menyediakan informasi penting tentang halaman-halaman tersebut.

Jenis-Jenis Sitemap

Lalu, apa saja jenis-jenis sitemap website yang perlu Anda ketahui sebelum menggunakannya? Ini dia beberapa di antaranya:

XML Sitemap

Sitemap XML adalah jenis sitemap yang ditujukan untuk mesin pencari. XML sitemap akan mencantumkan URL dari sebuah website beserta metadatanya. Sitemap XML umumnya memasukkan versi canonnical dari setiap URL.

Setelah dibuat, sitemap XML harus diserahkan ke mesin pencari lewat webmaster tool masing-masing. Sebagai contoh, Google Webmaster Tool dan Bing Webmaster Tool.

Umumnya, sebuah sitemap XML akan terlihat seperti ini:

<?xml version=“1.0” encoding=“UTF-8”?>
<urlset xmlns=“http://www.sitemaps.org/schemas/sitemap/0.9”>
  <url>
      <loc>http://www.example.com/</loc>
      <lastmod>2024-03-18</lastmod>
      <changefreq>daily</changefreq>
      <priority>1.0</priority>
  </url>
  <url>
      <loc>http://www.example.com/about</loc>
      <lastmod>2024-02-20</lastmod>
      <changefreq>monthly</changefreq>
      <priority>0.8</priority>
  </url>
  <url>
      <loc>http://www.example.com/contact</loc>
      <lastmod>2024-01-15</lastmod>
      <changefreq>yearly</changefreq>
      <priority>0.5</priority>
  </url>
  <!– Additional URLs go here –>
</urlset>

 

HTML Sitemaps

Anda bisa menebak kalau sitemap HTML adalah jenis sitemap untuk pengunjung Anda, bukan? Biasanya, website dengan HTML sitemap memiliki halaman khusus yang isinya hirarki keseluruhan konten website. Contohnya, pada website Apple berikut:

Sitemap HTML berbeda dari versi XML-nya. Sitemap HTML fokus pada pengalaman pengguna yang lebih baik. Tidak perlu klik banyak tautan untuk setiap konten terpisah. Tidak perlu mencari dengan kata kunci. Dalam satu halaman, pengunjung bisa tahu bagian utama website tersebut.

Contoh HTML sitemap adalah sebagai berikut:

<!DOCTYPE html>
<html lang=“en”>
<head>
    <meta charset=“UTF-8”>
    <title>Sitemap | Example Company</title>
</head>
<body>
    <h1>HTML Sitemap</h1>
    <ul>
        <li><a href=“http://www.example.com/”>Home</a></li>
        <li>
            <a href=“http://www.example.com/about”>About Us</a>
            <ul>
                <li><a href=“http://www.example.com/about/history”>History</a></li>
                <li><a href=“http://www.example.com/about/team”>Our Team</a></li>
                <li><a href=“http://www.example.com/about/mission”>Our Mission</a></li>
            </ul>
        </li>
        <li>
            <a href=“http://www.example.com/services”>Services</a>
            <ul>
                <li><a href=“http://www.example.com/services/consulting”>Consulting</a></li>
                <li><a href=“http://www.example.com/services/sales”>Sales</a></li>
                <li><a href=“http://www.example.com/services/support”>Customer Support</a></li>
            </ul>
        </li>
        <li><a href=“http://www.example.com/contact”>Contact Us</a></li>
    </ul>
    <!– Additional links to other pages can be added here –>
</body>
</html>

 

Sitemap Gambar

Sesuai namanya, sitemap gambar atau image sitemap adalah sitemap khusus yang digunakan untuk membantu mesin pencari menemukan gambar yang ada di website Anda.

Meskipun mesin pencari dapat mengindeks gambar dengan menjelajahi halaman web seperti biasa, sitemap gambar memberikan detail tambahan yang mungkin tidak dapat ditemukan pada proses normal. Contohnya, gambar yang dimuat oleh kode JavaScript atau yang merupakan bagian dari galeri.

Image sitemap adalah hal yang penting terutama pada jenis website portofolio fotografi, e-commerce, dan repositori seni yang memang fokusnya pada tampilan visual, bukan teks.

 

<?xml version=“1.0” encoding=“UTF-8”?>
<urlset xmlns=“http://www.sitemaps.org/schemas/sitemap/0.9”
    xmlns:image=“http://www.google.com/schemas/sitemap-image/1.1”>
  <url>
    <loc>https://example.com/sample1.html</loc>
    <image:image>
      <image:loc>https://example.com/image.jpg</image:loc>
    </image:image>
    <image:image>
      <image:loc>https://example.com/photo.jpg</image:loc>
    </image:image>
  </url>
  <url>
    <loc>https://example.com/sample2.html</loc>
    <image:image>
      <image:loc>https://example.com/picture.jpg</image:loc>
    </image:image>
  </url>
</urlset>

 

Sitemap Video

Jenis sitemap berikutnya adalah sitemap video. Sitemap ini fungsinya mirip dengan image sitemap, tetapi fokusnya pada konten video.

Video sitemap adalah jenis sitemap penting yang dibuat untuk membantu mesin pencari menemukan dan mengindeks konten video di website Anda. Adanya sitemap ini meningkatkan visibilitas video Anda di hasil pencarian dan layanan pencarian video.

Misalnya, untuk bisa mendapatkan hasil seperti ini:

Jenis sitemap ini memberikan metadata penting tentang video, bisa termasuk judul video, deskripsi, URL halaman video, URL thumbnail, dan lokasi file video. Selain itu, video sitemap dapat berisi informasi tentang jumlah tayangan, durasi, dan lainnya.

Biasanya kode untuk video sitemap adalah sebagai berikut:

<?xml version=“1.0” encoding=“UTF-8”?>
<urlset xmlns=“http://www.sitemaps.org/schemas/sitemap/0.9”
    xmlns:video=“http://www.google.com/schemas/sitemap-video/1.1”>
  <url>
    <loc>https://www.example.com/videos/some_video_landing_page.html</loc>
    <video:video>
      <video:thumbnail_loc>https://www.example.com/thumbs/123.jpg</video:thumbnail_loc>
      <video:title>Grilling steaks for summer</video:title>
      <video:description>
        Alkis shows you how to get perfectly done steaks every time
      </video:description>
      <video:content_loc>
        http://streamserver.example.com/video123.mp4
      </video:content_loc>
      <video:player_loc>
        https://www.example.com/videoplayer.php?video=123
      </video:player_loc>
      <video:duration>600</video:duration>
      <video:expiration_date>2021-11-05T19:20:30+08:00</video:expiration_date>
      <video:rating>4.2</video:rating>
      <video:view_count>12345</video:view_count>
      <video:publication_date>2007-11-05T19:20:30+08:00</video:publication_date>
      <video:family_friendly>yes</video:family_friendly>
      <video:restriction relationship=“allow”>IE GB US CA</video:restriction>
      <video:price currency=“EUR”>1.99</video:price>
      <video:requires_subscription>yes</video:requires_subscription>
      <video:uploader
        info=“https://www.example.com/users/grillymcgrillerson”>GrillyMcGrillerson
      </video:uploader>
      <video:live>no</video:live>
    </video:video>
    <video:video>
      <video:thumbnail_loc>https://www.example.com/thumbs/345.jpg</video:thumbnail_loc>
      <video:title>Grilling steaks for winter</video:title>
      <video:description>
        In the freezing cold, Roman shows you how to get perfectly done steaks every time.
      </video:description>
      <video:content_loc>
        http://streamserver.example.com/video345.mp4
      </video:content_loc>
      <video:player_loc>
        https://www.example.com/videoplayer.php?video=345
      </video:player_loc>
    </video:video>
  </url>
</urlset>

 

Sitemap Berita

Sitemap berita atau news sitemap adalah jenis sitemap yang dibuat untuk website yang ingin muncul di Google News.

Tapi, bukan berarti bahwa sitemap ini hanya untuk website berita saja, ya. Website apapun yang punya konten yang rutin di posting dan ingin jadi bagian Google News wajib punya sitemap ini.

Berbeda dengan sitemap umum, news sitemap mencakup URL artikel yang diposting di dua hari terakhir. Sitemap ini memberikan metadata tentang konten berita kepada mesin pencari berupa tanggal publikasi, kata kunci, dan deskripsi singkat berita.

Biasanya, news sitemap adalah seperti ini:

<?xml version=“1.0” encoding=“UTF-8”?>
<urlset xmlns=“http://www.sitemaps.org/schemas/sitemap/0.9”
    xmlns:news=“http://www.google.com/schemas/sitemap-news/0.9”>
  <url>
  <loc>http://www.example.org/business/article55.html</loc>
  <news:news>
    <news:publication>
      <news:name>The Example Times</news:name>
      <news:language>en</news:language>
    </news:publication>
    <news:publication_date>20081223</news:publication_date>
    <news:title>Companies A, B in Merger Talks</news:title>
  </news:news>
  </url>
</urlset>

Mobile Sitemap

Dari namanya, Anda bisa tahu kalau mobile sitemap adalah jenis sitemap yang dibuat untuk website dengan URL khusus untuk pengguna ponsel. Artinya, Anda memang perlu untuk membuat sitemap ini kalau website tersebut membedakan antara halaman desktop dan mobile.

Dulu, website sering punya URL terpisah untuk perangkat mobile seperti m.example.com atau www.example.com/mobile. Tapi sekarang, dengan desain web responsif dan dynamic serving, penggunaan URL khusus mobile berkurang.

Jika website Anda memiliki URL untuk konten yang dioptimalkan di perangkat mobile, Anda bisa buat mobile sitemap. Ini bantu mesin pencari jelajahi halaman mobile Anda lebih efektif. Ini contoh tampilan mobile sitemap:

Sitemap Index Files

Ada jenis sitemap lain, yaitu sitemap index files. Untuk website dengan banyak konten, akan cukup ribet untuk mengelola sitemap individu satu per satu. Itulah kenapa sitemap index files jadi jenis sitemap yang akan  memudahkan proses ini dengan menjadi sitemap untuk sitemap.

Sitemap index file berisi tautan ke semua sitemap lain di situs dan menjadi daftar utama yang bisa digunakan mesin pencari untuk menemukan sitemap individu. Penataan sitemap seperti ini sangat berguna untuk website e-commerce besar, website berita besar,

Oh ya, di Google Console sendiri, Anda bisa mengirimkan hingga 500 sitemap index files untuk setiap akun Search Console Anda. Dan contoh sitemapnya seperti ini:

<?xml version=“1.0” encoding=“UTF-8”?> 
<sitemapindex xmlns=“http://www.sitemaps.org/schemas/sitemap/0.9”>  <sitemap>    <loc>https://www.example.com/sitemap1.xml.gz</loc>  </sitemap>  <sitemap>    <loc>https://www.example.com/sitemap2.xml.gz</loc>  </sitemap> 
</sitemapindex>

Geo Sitemaps

Salah satu jenis sitemap yang tidak boleh dilupakan adalah Geo Sitemap. Sitemap ini digunakan untuk memberikan informasi geografis kepada mesin pencari tentang lokasi yang ditentukan di website. Biasanya, fitur ini penting bagi bisnis lokal dengan toko fisik.

Namun, Google telah menghentikan penggunaan geo sitemap. Sebagai gantinya, SEO lokal sekarang lebih mengandalkan markup data terstruktur, seperti schema.org, untuk memberikan informasi lokasi dan bisnis yang detail kepada mesin pencari.

Bagaimana Cara Membuat Sitemap?

Inilah panduan cara membuat sitemap baik manual maupun otomatis:

Cara Membuat Sitemap secara Manual

Inilah cara membuat sitemap secara manual yang bisa Anda terapkan di website:

Langkah 1: Catat Semua URL Penting Website Anda

Mulailah dengan mencatat semua URL di website Anda. Kalau Anda mengerjakannya pada website yang sudah online, Anda bisa melakukannya dengan mengunjungi setiap halaman website dan menyalin URL-nya ke dalam Google Sheet.

Pastikan mencakup semua halaman yang ingin diindeks oleh mesin pencari, seperti halaman produk, halaman kategori, posting blog, dan lainnya.

Langkah 2: Tentukan Struktur Sitemap Anda

Anda bisa menata URL dalam cara yang paling sesuai dengan struktur website Anda. Pada tahap ini, Anda akan membuat kelompok atau kategori halaman yang terkait satu sama lain.

Dengan cara ini, Anda bisa menentukan hierarki yang sesuai dengan strategi SEO dan User Experience yang Anda inginkan.

Langkah 3: Siapkan Kode URL dalam Format XML

Setelah daftar URL Anda rapi, Anda perlu memformatnya dalam XML. Caranya adalah dengan melingkari setiap URL dengan tag XML. Berikut contoh dasar bagaimana tampilannya untuk satu URL:

<url>
  <loc>http://www.example.com/page1.html</loc>
  <lastmod>2024-03-06</lastmod>
  <changefreq>weekly</changefreq>
  <priority>0.8</priority>
</url>

 

Ulangi proses ini untuk setiap URL dalam daftar Anda. Tag lastmod menunjukkan waktu terakhir halaman diperbarui, changefreq menunjukkan seberapa sering halaman kemungkinan berubah, dan priority menunjukkan pentingnya halaman dibandingkan dengan URL lainnya.

Langkah 4: Validasi Sitemap XML Anda

Anda perlu memastikan bahwa coding pada sitemap XML itu sudah benar. Jadi, penting untuk memvalidasi sitemap XML tersebut sebelum mengunggah sitemap.

 

Tak perlu melakukannya manual, kok. Anda bisa menggunakan tool online untuk memeriksa sintaks coding sitemap Anda dan memastikan formatnya benar. Oh ya, pastikan file tersebut menggunakan ekstensi .xml, ya?

Langkah 5: Unggah Sitemap ke Website

Setelah sitemap Anda dipastikan benar, unggah file XML itu ke direktori utama website Anda. Biasanya, Anda bisa menggunakan bantuan FTP client atau melalui panel kontrol hosting website Anda.

Cara Membuat Sitemap secara Otomatis

Inilah cara membuat sitemap otomatis dengan bantun plugin, terutama bagi Anda pengguna WordPress:

Langkah 1: Pilih Plugin Sitemap

Anda bisa membuat sitemap otomatis dengan bantuan plugin WordPress. Jika Anda menggunakan platform lain, Anda bisa lakukan riset untuk ekstensi yang bisa dipakai untuk kebutuhan teknis ini.

 

Di WordPress, beberapa plugin populer untuk membuat sitemap yaitu All in One SEO, Yoast SEO, dan Rank Math. Anda bisa pilih salah satu yang sesuai kebutuhan Anda. Secara umum, fungsinya sama.

Langkah 2: Install dan Aktifkan Plugin

Untuk install plugin, Anda bisa buka dashboard WordPress. Kemudian, pilih Plugin > Add New. Pada kolom pencarian, ketikkan nama plugin yang Anda inginkan. Setelah itu, Anda bisa klik Install > Activate.

Langkah 3: Lakukan Pengaturan Sitemap

Setelah plugin diaktifkan, Anda perlu masuk ke pengaturan Sitemap. Setiap plugin, biasanya memiliki menu dan cara pengaturan sitemap masing-masing. Misalnya, untuk plugin All in One SEO, kamu bisa buka menu ‘Sitemaps’.

Biasanya, fitur sitemap di plugin SEO sudah aktif dari awal. Tapi, penting untuk selalu cek pengaturannya biar sitemap itu aktif. Oh ya, plugin SEO seringkali memberikan pengaturan kustomisasi sitemap seperti menambahkan jenis posting, halaman, atau kategori tertentu untuk dikecualikan.

Langkah 4: Simpan Sitemap yang Dibuat

Setelah mengaktifkan fitur sitemap dan melakukan pengaturan sesuai keinginan, jangan lupa untuk menyimpan pengaturan Anda. Plugin akan secara otomatis membuat sitemap untuk Anda. Setelah berhasil, plugin akan memberikan link langsung ke sitemap tersebut. Misalnya, ‘http://www.websiteanda.com/sitemap.xml’.

Cara Submit Sitemap

Membuat sitemap itu cuma langkah awal. Sekarang, kamu perlu submit sitemap ke mesin pencari. Berikut langkah-langkah yang harus kamu lakukan:

  1. Buka Google Search Console dengan akun Google Anda
  2. Di halaman utama Google Search Console, pilih Add Property dan masukkan URL website.
  3. Lakukan verifikasi kepemilikan website, bisa dengan unggah file melalui FTP, menambahkan meta tag, atau menggunakan akun Google Analytics atau Google Tag Manager.
  4. Setelah website kamu terverifikasi, klik properti yaitu website Anda. Di sidebar kiri, klik Sitemap.
  5. Di bagian Add New Sitemap, masukkan URL sitemap yang sudah Anda buat dengan format XML.
  6. Klik Submit dan tunggu prosesnya.
    Sudah Tahu Apa Itu Sitemap?
    Sitemap adalah salah satu file yang menjelaskan struktur website dan bermanfaat baik bagi pengunjung maupun mesin pencari.

Jika Anda ingin meningkatkan pengalaman pengguna saat mengunjungi website atau meningkatkan upaya SEO, membuat sitemap harus menjadi strategi website Anda.

Di artikel ini, kami sudah menjelaskan berbagai fungsi sitemap dan juga jenis jenis website sesuai dengan tipe website yang akan Anda kembangkan. Bukan hanya konsep dasarnya, kami juga sudah menjelaskan cara membuat sitemap dan cara submit sitemap dengan mudah.

Kalau Anda masih ragu untuk mencoba hal teknis seperti sitemap sendiri, Anda bisa mempercayakan pembuatan website Anda pada jasa pembuatan website profesional. Nantinya, Anda bisa meminta rekomendasi hal teknis yang dasar seperti sitemap

Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat ya. Sampai jumpa di artikel kami lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *